Pupuh merupakan sebuah bentuk puisi tradisional bahasa Sunda yang memiliki jumlah suku kata tertentu di setiap barisnya. Pupuh biasanya dibacakan dengan cara dinyanyikan (nembang) dan dibawakan dalam sebuah pentas drama teatrikal sunda. Terdapat 17 jenis pupuh, masing-masing pupuh memiliki makna dan sifat tersendiri serta  digunakan untuk tema cerita yang berbeda.
Berikut adalah jenis-jenis pupuh:
  • Asmarandana, bertemakan cinta kasih, birahi
  • Balakbak, bertemakan lawak, banyolan
  • Dangdanggula, bertemakan ketentraman, keagungan, kegembiraan
  • Durma, bertemakan kemarahan, kesombongan, semangat
  • Gambuh, bertemakan kesedihan, kesusahan, kesakitan
  • Gurisa, bertemakan khayalan
  • Jurudemung, bertemakan kebingungan
  • Kinanti, bertemakan penantian
  • Ladrang, bertemakan sindiran
  • Lambang, bertemakan lawak dengan aspek renungan
  • Magatru, bertemakan penyesalan
  • Maskumambang, bertemakan kesedihan yang mendalam
  • Mijil, bertemakan kesedihan yang menimbulkan harapan
  • Pangkur, bertemakan perasaan sebelum mengemban sebuah tugas berat
  • Pucung, bertemakan rasa marah pada diri sendiri
  • Sinom, bertemakan kegembiraan
  • Wirangrong, bertemakan rasa malu akan tingkah laku sendiri
  • aftaryan.wordpress.com/2008/10/22/pupuh-sunda/